Senin, 26 Oktober 2009


rOna kEhiDupan

Jiwa ku terombang-ambing di lautan asmara
Perahu rindu ku kini t’lah rapuh terkikis
Air laut kebencian dan karang ke egoisan
Kini,ku berada di tengah lautan yang tak bertepi
Pakaian kasih sayang t’lah ku berikan pada seekor burung dara
Tawaku t’lah melayang bersama kemarahanku
Separuh jiwaku kini t’lah mengkhianati logika
Pikiranku menyelam ke dalam lautan tak berdasar
Rasa dahaga kasih kini mulai mendera kalbu
Karena semua perasaan yang kumilki t’lah lenyap
Ketika kaki ini menginjak dermaga kehidupan
Untuk mengarungi samudra cinta yag ganas…
Langit semakin membuatku tersesat dalam pekatnya malam
Raga dan batinku dihantam gelombang keangkuhan
Namun waktu,t’lah beranjak mengganti…
Hujan pun mulai turun ‘tuk menyegarkan diriku lagi
Burung dara kini t’lah kembali dengan wujud bidadari
Yang memberikanku pakaian keabadian nan suci
Untuk kunikmati selamanya
Karena seluruh raga ku t’lah melewati
Samudra cinta dengan senyum merekah
Meski hati tersayat-sayat oleh karang yang tajam

Rabu, 21 Oktober 2009

INGIN SEPERTI MALAM


INGIN SEPERTI MALAM

Cepat bisikkan padaku cerita lain seperti yang nampaknya selalu kau jujurkan pada yang membawamu : Angin. Meski selinap itu terus mencegahmu untuk berterusterang ketika kau isyaratkan bahwa kabut gunung telah turun bersama hujan Kukira itu cerita sedih ketika kau tak juga menyahut Kalau begitu cepat katakan mengapa kau terlalu dekat bersarang di peraduan di mana kupikirkan letaknya maut Jangan melawan ... ! Aku ingin seperti malam Yang tak pernah bertanya atau memaksa